Rabu, 13 Desember 2017

Tempe Aja Langka?


Tempe Aja Langka?
Tempe Aja Langka?
Hihihi, judulnya agak ndeso. Tapi gak papa, yang penting rejeki kuto. Kali ini saya coba nulis tentang tempe, makanan khas Indonesia yang sangat akrab dengan perut masyarakat menengah ke bawah.

Tempe merupakan makanan yang sangat banyak mengandung protein, meskipun sangat sederhana. Tempe terbuat dari bahan baku kedelai, sama halnya dengan tahu. Tapi anehnya selama 3 hari yang lalu, di Indonesia tepatnya di Jakarta tempe menjadi langka, bahkan menghilang dari peredaran.

Menghilangnya tempe dari peredaran dikarenakan, aksi mogok dari para pedagang tempe sebagai bentuk protes karena harga bahan baku tempe melambung tinggi. Para pedagang tempe pun merasa keberatan, yang perlu ditanyakan. Kok bisa kedelai jadi mahal?

Setelah mendengar berita dari berbagai media, ternyata melambungnya harga kedelai karena pasokan kedelai dari Amerika juga mengalami penurunan? HAH, Hello.. What… jujur saya kaget bukan bohongan kalau kedelai merupakan bahan import dari negara Amerika. Selama ini saya mengira kedelai bisa didapat dari petani-petani di Indonesia.

Jika kedelai aja import, apakah salah kalau kita semua menghakimi bahwa pemerintahan sekarang lebih buruk dari zaman orde baru di bawah kepemimpinan pak harto? Apakah salah kalau kita menganggap pemerintahan sekarang gagal total?

Lagi-lagi kalau bicara masalah beginian, pasti akan disangkut pautkan dengan politik. Tapi saya gak perduli, intinya saya sebagai golongan orang menengah kebawah sekarang hanya mampu ngurusin perut. Tanpa memikirkan siapa presiden sekarang, ataupun yang akan datang. Semula masyarakat menengah ke bawah, makan pake nasi, tahu, tempe dan krupuk. Bisa jadi untuk beberapa tahun kemudian akan makan nasi dengan krupuk saja.

Oh, tempe.. Proteinmu sangat bermanfaat bagi kami, engkau telah menyehatkan kami. Tapi sekarang, hargamu melonjak bahkan sangat langka. Darimana akan saya dapatkan protein yang murah meriah, semua protein sekarang mahal. Oh Tempe…

#nulis ini sambil kelaperan, ngiler pengen tempe.

Related Posts:

0 komentar: